Siapa sih yang paling sibuk kalau mau liburan keluarga?
Jawabannya sudah (hampir) pasti adalah --> MAMA
Liburan keluarga melibatkan kedua orangtua dan anak. Kadang-kadang ikut juga kakek, nenek, dan keluarga besar. Buat saya, liburan itu inginnya ya benar-benar refreshing dan mengesankan, tidak ada kendala selama liburan, serta tidak menyisakan lelah berlebihan sepulangnya. Karena itu liburan keluarga harus dirancang sebaik mungkin dan mempertimbangkan seluruh keluarga.
Dalam merancang liburan keluarga, beberapa hal yang menjadi pertimbangan saya adalah :
1. Menentukan waktu yang tepat.
Berapa kali dalam setahun liburan keluarga? Jika yang dimaksud adalah libur panjang lebih dari 3 hari, bisa dikatakan hanya pada saat libur hari raya dan akhir tahun saja. Artinya dua kali dalam setahun. Itupun biasanya digunakan untuk mudik ke kampung halaman saya dan suami secara bergantian. Nyaris tidak ada destinasi lain pada saat libur panjang.
Tapi bukan berarti dalam setahun saya dan keluarga tidak liburan dalam arti plesir yang sebenarnya.Kami memanfaatkan libur akhir pekan yang hanya 2 hari, kadang kala bonus perpanjangan libur akhir pekan (long weekend) apabila ada tanggal merah pada hari jumat atau senin.
Sementara itu antara liburan anak sekolah dan liburan orang bekerja tidak selalu sama. Seringkali anak saya libur saat saya dan suami sedang sibuk-sibuknya dengan kerjaan kantor. Kalaupun mau ambil cuti, antara saya dan suami seringkali tidak sinkron kapan bisa ambil cuti. Walaupun ada jatah cuti,tetap saja harus memperhatikan urusan pekerjaan bisa ditinggal atau tidak. Daripada dipaksakan nanti malah membawa kerjaan saat liburan, mending dipilih waktu lain yang lebih tepat.
2. Destinasi menyesuaikan lamanya waktu liburan.
Jika hanya tersedia waktu libur 2-3 hari saja, kami memilih liburan yang dekat saja dari tempat tinggal kami di Bogor. Misalnya jika ingin menggunakan perjalanan darat, pilihan destinasi adalah Jakarta, Banten atau Bandung. Jika ingin dengan pesawat, bisa ke Palembang, Bali, Kalimantan atau negara tetangga seperti Singapore dan Malaysia. Yang penting jangan sampai habis waktu liburan untuk di perjalanan. Apalagi kalau libur hanya sehari karena saya/suami harus lembur pada hari sabtu, destinasi wisata dalam kota lebih bijaksana.
Three. Destinasi disukai seluruh keluarga.Bagi saya, wisata kuliner dan belanja adalah favorit. Sedangkan suami lebih suka wisata pantai yang tenang. Kalau untuk anak-anak lebih suka wisata melihat binatang, principal air, tapi tidak boleh jalan terlalu jauh. Kasihan kan kalau pulangnya kecapekan atau malah sakit. Pilihan destinasi ini sebaiknya didiskusikan oleh seluruh keluarga, dan keinginan anak-anak biasanya menjadi prioritas.
4. Membawa perbekalan sesuai kebutuhan.Jika destinasi sudah ditentukan, menentukan perbekalan akan lebih terarah. Misalnya, kalau wisata kota tidak perlu membawa makanan dan baju ganti terlalu banyak. Kan, bisa beli sekaligus wisata belanja. Beda lagi kalau mau ke pantai atau pedesaan, bekal makanan dan baju ganti terutama untuk anak-anak harus cukup.
5. Sesuaikan dengan Budget.
Penting sekali untuk memprediksi berapa besar price range yang diperlukan selama liburan. Mulai dari biaya transportasi, biaya menginap, konsumsi, tiket masuk wisata dan lain-lain.
Hmm, betapa banyak yang harus dipertimbangkan dalam merancang liburan keluarga. Sebagai sang perancang liburan keluarga, saya tidak mau ribet ya. Kerjaan kantor sudah banyak menyita waktu dan pikiran, masa' iya liburan masih harus pusing?
Merancang Liburan
Sekarang ini sudah banyak tersedia jasa agensi travel yang membantu merancang liburan keluarga. Urusan jadi lebih praktis. Tinggal sebut budget, tujuan dan mau berapa lama. Bisa diatur mau backpackeran atau bawa koper alias paket mewah.
Keluarga pemegang keputusan. Walaupun deal ke Pulau Putri sangat menarik, tapi saya harus mencari pilihan liburan lainnya. Keputusan mau kemana nanti akan saya diskusikan dengan suami dan anak-anak.
Dan pilihan kedua, tampaknya asyik juga kalau long weekend ke negara tetangga, Singapura. Sayang, saya belum menemukan deals untuk destinasi Singapura. Jadi saya melihat-lihat pilihan hotel. Tak masalah sih, jalan-jalan ke Singapura tidak terlalu ribet. Jadi tak perlu guide. Toh suami saya sudah biasa bolak-balik Singapura untuk tugas. Jadi tinggal cari hotelnya.
Kapan oh kapan? * bikin surat cuti*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar