Jumat, 04 September 2020

Yang "Plus-plus" dari Family Tea Camp di Sari Ater

Sabtu,16 November  2013, saya berangkat dari Bogor, sementara keluarga yang lain berangkat bersama rombongan dari Hotel Santika, Bumi Serpong Damai, Tangerang.  Kami kemudian berkumpul di Sariater Hotspring and Spa, Subang,  menjelang pukul 12 siang.  Acara dibuka oleh perwakilan Sariwangi di restoran Ki Manis.  Disusul perkenalan masing-masing keluarga dan menceritakan tentang 15 menit momen hangatnya.

Usai makan siang dan sholat dzuhur, seluruh peserta Family Teacamp dibawa ke Camping Park, kurang lebih 30 menit dari pintu gerbang.  Saya kagum, kawasan resort ini sangat luas.  Bagian depan terdiri dari rumah-rumah berdinding bambu semi permanen.  Ada juga kolam pemandian air hangat dan taman bermain.  Camping park sendiri adalah bagian kawasan yang natural.  Sepanjang jalan menuju camping park terdapat pertanaman hortikultura seperti timun dan cabai.  Aktivitas petani terlihat di sana sini.  Baru kemudian kami memasuki kawasan yang terdiri atas tenda-tenda "aman". Saya sebut aman karena di bagian atasnya masih dilindungi atap dan di samping setiap tenda terdapat kamar mandi yang memadai. Suasana pedesaan gitu.

Gerimis turun sore itu. Saya sudah hopeless, berarti permainan keluarga alamat batal dilaksanakan.  Eh, ternyata saya salah.  Panitia sudah mengantisipasi hal ini.  Acara permainan keluarga dipindahkan ke Saung besar tempat api unggun biasa diadakan.  Di situ kami mengikuti obrolan pembuka dari Psikolog kenamaan: Ratih Ibrahim.  Obrolan santai sore itu adalah tentang anak dan gadget.  Pas banget nih, apalagi anak sekarang pada gadget mania.  Di sini, anak mendengar langsung "nasehat" dari mbak Ratih.  Gaya bicara mba Ratih sama sekali jauh dari kesan menggurui, sehingga anak-anak kelihatannya seneng-seneng aja tuh dinasehati, hehehe..Acara selanjutnya adalah games untuk anak-anak.  Seru banget, anak-anak tertawa.  Kami seluruh peserta rasanya langsung akrab dan mengenal satu sama lain.

Pukul 4 sore kami dipersilakan ke tenda masing masing.  Setiap tenda dikelilingi pepohonan yang rimbun.  Kami beruntung mendapatkan tenda yang menghadap ke arah sungai kecil.  Pemandangannya cantik banget.

Yang pasti, saya langsung berteriak wooow....begitu melihat pemandangan dari teras tenda dan ketika memasuki tenda langsung histeris melihat hadiah yang banyak sudah menanti di tenda.  Nggak nyangka , selain fasilitas dari resort seperti handuk, slimut, alat mandi dll, Sariwangi telah menyediakan fasilitas tambahan berupa selimut 4 buah, perlengkapan mandi 4 set (masing-masing isinya komplit), kaos 4 buah, cangkir 4 buah, bantal lucu 2 buah dan ransel sekolah 2 buah.  Melihat mama nya histeris, anak-anak pun terbawa dalam keceriaan.  Mereka berlarian di dalam tenda.  Memang inilah yang mereka impikan selama ini, menginap di tenda.

Add caption

Menjelang magrib kami jalan-jalan ke luar menuju restoran di camping park.  Restorannya berada di atas lembah dengan pemandangan dibawahnya air terjun dan bukit.  Kami mulai mengenakan baju hangat karena dingin mulai menggigit kulit.

Usai sholat magrib kami makan malam dengan menu utama barbeque.  Malam itu ada 2 acara seru, yang pertama adalah Sky Adventure dan Curhat Malam.

Sky Adventure diawali dengan presentasi bapak Hendro dari laboratorium teropong bintang Boscha, Lembang. Pak Hendro bercerita tentang rasi-rasi bintang dan benda-benda langit lainnya.  Anak-anak sangat antusias mendengar penjelasannya. Apalagi selanjutnya mereka diajak menuju lapangan untuk mengintip bulan dan venus dari teropong yang dibawa oleh tim dari Boscha.

Nah, kapan lagi bisa ngintip bulan dan bintang dengan peralatan yang cukup memadai begini.  Sudah pasti Cinta ketagihan berulang-ulang.

Puas mengintip benda langit, kami diminta berkumpul di tenda besar untuk  ngobrol santai lagi bersama mba Ratih Ibrahim.  Kali ini adalah tentang pentingnya kehangatan keluarga.  Bahwa keluarga adalah rumah tempat semua orang ingin pulang.  Keluarga yang hangat tidak ditentukan oleh bagusnya rumah, namun ditentukan oleh kehadiran masing-masing anggotanya, baik secara fisik maupun secara on line.

Dalam sesi ini setiap anggota keluarga diminta menuliskan isi hatinya tentang keluarganya.  Kemudian diminta saling membaca satu sama lain.  Alhasil, banyak terdengar suara helaan napas. Entah itu kaget, terharu atau bahagia.  Ketika mba Ratih mendatangi satu per satu keluarga untuk bercerita, pecahlah tangis haru dari mereka.  Ada seorang istri yang merasa baru kali ini mendapatkan pujian suami. Ada seorang suami yang baru menyadari kegundahan istrinya. Ada seorang anak yang ternyata sangat menyukai masakan mamanya walaupun sang mama kurang suka memasak, dan banyak lagi keharuan-keharuan.  Mendadak seketika, kami merasa bisa menjebol dinding komunikasi dalam keluarga.  Kami jadi lebih mengenal satu sama lain.  Sungguh, acara ini membawa manfaat luar biasa bagi kami. Mbak Ratih berhasil menyentuh hati keluarga-keluarga ini, padahal gaya mba Ratih kocak lho..

Mengakhiri acara malam itu kami dibawa kembali ke lapangan untuk menerbangkan lampion.  Katanya sih sebagai simbol menerbangkan harapan.  Tapi buat saya, menerbangkan lampion adalah pengalaman baru buat saya dan keluarga, dan itu seruuuu banget...! Cinta langsung merasa menjadi Rapunzel deh!

Lampion kami sempat gagal terbang. Mungkin kertasnya agak berat.  Perjalanan lampion tidak mulus, karena terbang rendah, lampion nyangkut di salah satu pohon.  Cinta sempat sedih.  Tak lama, ada panitia yang mengambil galah dan membebaskan lampion dari ranting, maka terbanglah lampion menyusul teman-temannya.  Cinta senang lagi...

Malam sudah larut. Ibu-ibu saatnya mengantar anak-anak dan suami ke tenda.  Biarlah mereka tidur nyenyak karena besok masih banyak kegiatan.  Eh, tapi habis itu ibu-ibunya malah menyelinap ke salah satu tenda, yaitu tenda mba Sukimah Yono, peserta dari Malang.  Ada apa gerangan? Rupanya mereka menggelar oleh-oleh yang dibawa masing-masing...horeeee, barter oleh-oleh.  Ada bakpia Jogja, kripik nangka Malang, krupuk udang Sidoarjo, coklat Hayara dari Bekasi, bros cantik dari Malang, dan gelang cantik dari Bogor.

Sssst, ternyata aktivitas kami ada yang meliput loh.  Bersama kami ada jurnalis dari tabloid Nova.  Beliau bertanya-tanya, apakah kami sudah saling kenal? Dan kami jawab dengan yakin, "Iya mbak, kami memang sudah kenal sejak lama. Sejak Sariwangi mengeluarkan buku Mari-Bicara. Kami adalah kontributor dalam buku itu. Jadi tea camp kali ini seperti reuni." Hm, sang jurnalis pun senang karena mendapatkan bahan berita dan akan wawancara lebih banyak lagi.

Gelar oleh-oleh

Wawancara dengan Nova

Baiklah, arisan oleh-oleh nggak boleh lama-lama karena mata ibu-ibupun mulai mengantuk.

Hari itu ditutup dengan senyum.

Day 2

Pagi yang dingin.  Malas sekali membuka mata apalagi bergerak. Yang pasti anak-anak masih meringkuk. Yang biasanya kalau di Bogor tidurnya berguling kesana-kemari, tapi malam ini adem ayem tak bergerak karena kedinginan.

Tepat pukul 6.00 kami berkumpul di lapangan. Bagi yang lapar sudah tersedia teh dan kopi plus roti. Lalu kami mengendarai mobil terbuka dari Sariater menuju tempat tea stroll.

Nggak biasa naik gunung agak ngos-ngosan juga menapaki jalan menanjak. Tapi anak-anak malah senang karena sambil jalan di kebun teh, mereka ditantang untuk menemukan bendera aneka warna.

Di area kebun teh ini juga diadakan foto session.  Inilah kesempatan kita foto sepuasnya dengan latar indah dan properti yang tersedia secara gratis.  Para fotografer profesional dengan sigap menangkap setiap gerakan kita.  Bahkan kamera kita pun diambilnya, dan dibantu memotret sepanjang acara teawalk. Satu keluarga didampingi satu orang yang bertugas memotret kita.

Nggak menyia-nyiakan momen ini, ibu-ibu pun minta berfoto bersama.  Ketahuan deh, kalau yang paling semangat foto-foto itu adalah ibu-ibunya hahaha...Lihat saja gayanya paling kereeenn....

Tea stroll

Tea stroll

Piknik keluarga

Emak-emak cantik

Pulang teawalk pastinya lapar.  Kita menuju resto camping park untuk sarapan pagi. Yang ini sarapan beneran. Kalau tadi pagi hanya tersedia aneka roti, sekarang tersedia aneka menu sarapan. Ada nasi goreng, bubur ayam, bubur ketan hitam, sereal gandum dan susu, juga ada roti dan pastry bagi penggemar roti.  Buat saya, langsung antusias melihat kopi !

Sarapan pagi aneka menu
bubur ketan hitam dan bubur ayam
Roti dan pastri

Seusai sarapan peserta dipersilakan mandi dan berganti baju dengan kaos dari Sariwangi.  Buat anakku Asa kaosnya kegedean. Tapi gak mengapa, dia tetep enjoy memakainya.  Waktu santai cukup lama, sekitar 2 jam. Buat saya ini adalah kesempatan berkemas-kemas dan anak-anak bermain.  Apalagi tadi MC mengumumkan bahwa semua yang ada tulisan "Sariwangi" boleh di bawa pulang.  Emak-emak penyuka gratisan gini sudah senyum-senyum saja.  Bahkan sampai spanduk dan banner pun boleh dibawa pulang lho... Siapa menolak, kan lumayan buat foto-foto di rumah. Nhaaah....kan...modus lagi. hahaha..

Gembira...horeee...berkemah
Yessss....berkemaaah...
Anak-anak main dulu
Main catur, ini benar-benar olahraga loh..
Trio cantik
Trio cantik lagi

Acara penutupan diisi dengan membuat scrapbook keluarga, pembagian hadiah dan obrolan santai lagi dengan mba Ratih. Walaupun sering banget ngobrolnya, kami nggak bosen loh..Malah pengennya lebih lama bisa konsultasi keluarga dengan psikolog hebat seperti mba Ratih Ibrahim.

Dari scrapbook yang kami buat, kami mendapat penilaian sebagai keluarga ter-ter...(yang paling)

Kami mendapatkan gelar keluarga termanis. Ada juga gelar untuk keluarga terkompak, terheboh, terjauh asal kotanya, terberani, terlucu dan lain sebagainya. Pokoknya ke 15 keluarga menjadi pemenang dan semua mendapatkan hadiah. Senangnyaaaa.....

bapak Mario dari Sariwangi menutup acara
Scrap book keluarga kami

Tak terasa, menjelang Dzuhur lagi. Saatnya makan siang dan berkemas-kemas. Pukul 2 siang saatnya kami meninggalkan camp penuh kenangan ini. Kami sangat berkesan. Orangtua pulang membawa kesadaran, anak-anak membawa keceriaan. Nilai plus-plusnya luar biasa.  Plus hadiahnya, plus pengalamannya, plus konsultasi psikolog,  plus mengintip benda langit, plus menerbangkan lampion, plus foto-foto keren, plus fasilitas lengkap, plus kopdar ibu-ibu, plus kebagian oleh-oleh, plus tambah dekat dan hangat.  Tak lupa, sebelum bubaran, kami si emak-emak lagi, teteeeeep, foto-foto dulu... :)

Sampai ketemu acara berikutnya yaaaa.

Emak-emak foto dulu
Sebagian yang bisa dibawa  pulang.

Nantikan cerita berikutnya :

Contestmania move Sariater (at the back of the scene tale)

Acer Slim Aspire E1, Tanda Cinta untuk Emak Aktif

Dalam 3 blog post sebelumnya, saya banyak menulis tentang keinginan memiliki Acer Slim Aspire E1.

Masih ingat kan, keunggulan-keunggulannya ?

Acer Slim Aspire E1 itu 30% lebih tipis dengan tetap mempertahankan fitur-fitur unggulan sebuah pocket book, sehingga bisa menambah produktivitas.

Selain itu, Acer Slim Aspire E1 adalah notebook yang praktis dibawa mobile kemana-mana, baik secara tampilan dan kemampuan. Lebih ringan, menangkap sinyal jaringan lebih kuat, all in one port data transfer, dan baterai tahan lama.

Dan keunggulan pentingnya, Acer Slim Aspire E1 dengandidukung performa Intel® Processor di dalamnya , menjadikannya notebook smart yang bisa membuka beberapa program sekaligus.

Semakin tahu keunggulan-keunggulan Acer Slim Aspire E1, semakin besar hasrat memilikinya.

Eit, tapi  sadar diri dulu, ah !

Notebook sehebat Acer Slim Aspire E1 harusnya berada di tangan yang pantas.

Gadget keren itu akan sangat bermanfaat jika digunakan oleh orang yang tepat.

Uhuk-uhuk, siapa tuuuh?

Ehm, layak nggak ya kalau saya memiliki Acer Slim Aspire E1 ? Layak dong.

Baiklah, saatnya mengkaji diri sendiri. Mengapa saya layak memiliki Acer Slim Aspire E1 , yang didukung oleh  prosesor Intel®  dan 30% lebih tipis  itu?

Ya, karena saya adalah emak yang aktif, produktif dan punya cita-cita keren dalam menulis dan running a blog.

Yuuk, perhatikan jadwal harian saya dibawah ini, dan kaitannya dengan kesempatan membuka leptop :

Pagi hari saya sibuk banget membuat sarapan dan mengurus persiapan ke kantor dan anak-anak sekolah. Dalam 2 jam pertama di pagi hari, saya benar-benar tidak bisa menyentuh leptop sama sekali.  Kesibukan masih berlanjut saat di kantor, karena banyaknya urusan kantor.  Saya bisa bekerja di depan komputer, namun belum bisa membuka leptop pribadi.

Biasanya baru bisa santai saat jam makan siang, saya boyong leptop ke kantin, cari kursi yang dekat dengan colokan listrik lalume time sejenak. Sambil makan siang, minum segelas jus, saya bisa buka-buka leptop sambil internetan untuk browsing, blogging, blogwalking, facebook-an, mengunjungi situs sekolah anak dan lain-lain. Lumayan kan kalau hampir setiap hari bisa mengisi waktu makan siang sekitar 30 menit sambil menulis tentang apa saja.

Sore hingga malam hari saya berkutat dengan urusan rumah tangga, dan berusaha berperan sebagai ibu sejati.  Saat ada kesempatan, saya membuka leptop sambil menemani anak belajar.  Setelah anak-anak tidur dan suasana tenang, ada dua peran yang bisa saya lakoni. Yaitu menjadi istri sejati atau menjadi blogger sejati. Pilih yang mana?  hahaha...

Begitulah kira-kira rutinitas saya.

Di kantin kampus IPB Dramaga

Jadi, kesempatan untuk membuka leptop dan bisa menulis sebenarnya tidak banyak. Pada hari-hari sibuk saya harus pandai-pandai mengatur waktu, menyela kesempatan ditengah kesempitan.  Baru pada akhir pekan, saat suami bisa momong anak-anak, saya bisa duduk tenang bertapa dibawah pohon besar untuk membuka leptop.

Konon, orang bertapa dibawah pohon besar untuk mencari wangsit. Bener loh, saya mendapatkan banyak ide saat duduk dibawah pohon besar seperti foto berikut:

"Bertapa" di bawah pohon Kapuk, Taman Koleksi IPB Baranangsiang

Nah, sekarang cerita tentang produktivitas saya.

Ada banyak hasil yang saya peroleh dari beraktivitas, apalagi jika kita syukuri satu consistent with satu.

Pertama, terbiasa aktif membuat saya produktif sebagai ibu rumah tangga.

Bukan berarti produksi banyak anak loh ya.

Maksudnya, saya cukup bisa mengelola rumah tangga.  Singkat kata, saya berhasil menghadirkan situasi yang kondusif untuk anak-anak saya sehingga tumbuh berkembang secara optimal.  Minimal suami tidak pernah komplain, hehehe. Eh, saya malah sering dipuji loh.

Kedua, produktif sebagai karyawan.

Saya katakan demikian dengan dasar atasan jarang komplain pada hasil kerja saya (standar minimal lagi hehehe). Nggak cuma itu kok, atasan malah menambah  tanggung jawab yang banyak. Itu artinya percaya pada saya dan puas dengan kerja saya kan? Ya, pokoknya kerjaan kantor beres deh.

Ketiga, produktif sebagai penulis dan blogger

Untuk yang terakhir ini saya tidak perlu jabarkan panjang lebar.  Pembaca bisa melihat lebih banyak karya-karya saya dalam blog ini www.asacinta.blogspot.com dan www.murtiyarini.staff.ipb.ac.id karena memang di situlah kumpulan portofolio saya sebagai penulis dan blogger.

Saya punya banyak cita-cita terkait menulis dan blogging.

Dalam waktu dekat,  cita-cita saya adalah mengikuti ajang Srikandi Blogger 2014 yang diadakan oleh Kumpulan Emak-emak Blogger. Harapannya, bisa lebih mengembangkan diri dan menjadi contoh baik untuk siapapun dalam dunia blogging.  Selain itu saya juga ingin membangun "rumah maya" saya agar lebih mantap dan bermanfaat. Saya juga mulai berpikir beternak blog secara profesional agar bisa menghasilkan. Dalam urusan ini saya masih harus banyak belajar dan belajar.

Sedangkan cita-cita paling kuat adalah menulis buku. Sayangnya, belum terlaksana hingga saat ini karena banyaknya aktivitas sehari-hari. Tapi sebenarnya, rencana-rencana menulis buku sudah tertulis dalam agenda sejak lama. Semoga segera terwujud. Bukan tidak mungkin, jika dipersenjatai  Acer Slim Aspire E1, mungkin saya bisa jauh lebih produktif.

Cita-cita yang lain banyak. Ingin menjadi ibu lebih baik, ingin karier terus meningkat, ingin mencoba berbisnis, dan ingin membuat karya tulis lebih baik.

Semoga, semoga, semoga...

Kembali ke soal kepantasan.

Untuk membantu semua aktivitas dan menambah produktivitas, rasanya saya layak mendapatkan  Acer Slim Aspire E1.  Saya ingin menjadi emak aktif yang produktif plus tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya.

Desember sebentar lagi.  Bulan itu identik dengan hari istimewa para ibu. Saat yang tepat untuk memberi tanda cinta pada emak-emak aktif dan hebat.

Buat saya pribadi, kesehatan dan kebersamaan keluarga adalah hadiah terindah. Alhamdulillah, terimakasih Tuhan atas karuniamu.

Dan, seandainya ditambah tanda cinta berupa  Acer Slim Aspire E1, tentu lebih indah lagi. Amiiin.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia."