Sabtu, 27 Juni 2020

Naik Veloz ke Ah Poong, Menaklukkan Macet dan Hujan Badai

Toyota One Day Challenge ini dilaksanakan Minggu 15 November 2015. Pemilihan rute Jakarta-Bogor pada hari minggu menurut saya sangat tepat. Sebagai mobil keluarga, Avanza dan Veloz banyak digunakan untuk mobilitas perkotaan. Tantangannya, pada akhir pekan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) bisa dipastikan super padat.

Titik kumpul peserta di lobi Plaza Semanggi, Jakarta. Demi menjawab tantangan mencoba sensasi perjalanan dengan Grand New Avanza-Veloz, saya ke Jakarta dulu pagi-pagi. Langit di atas Tol Jagorawi cerah. Awan sudah luruh kemaren sore lewat hujan deras. Musim hujan telah tiba, cuaca pagi dan sore bisa sangat berbeda.

Wah, alamat kena hujan nanti sore, plus kena macet arus balik ke Jakarta, batin  saya.

Tapi itulah tantangannya. Seperti sudah saya tulis sebelumnya, Grand New Veloz dan Avanza adalah mobil yang cocok untuk gaya hidup urban. Dan hari ini akan diuji dalam realita sebenarnya.

Setibanya di Plaza Semanggi, sudah berkumpul beberapa blogger. Saya berkenalan sekaligus registrasi dengan Mas Rosid dari Carioz Network sebagai panitia. Lalu saya menyapa peserta lain, yaitu mba Astri Damayanti dan mba Lisa Gopar. Sambil menunggu mobil-mobil Avanza dan Veloz datang, kami bertiga duduk sambil ngobrol di sebuah resto cepat saji.

Eh rupanya, mba Astri dan mba Lisa ini nyambung, mereka ngomongin seluk beluk dunia buku dan penerbitan. Kebetulan banget saya bisa nyerap ilmunya, sesekali saya nyeletuk konyol karena ketahuan nggak update hihihhi..

Menjelang pukul 12.00 WIB mobil-mobil berdatangan. Wiii, keren, para Veloz dan Avanza berderet di lobi Plaza Semanggi. Peserta diminta memasuki mobil. Satu mobil untuk bertiga, jadi pas lah, saya, mba Astri dan mba Lisa ! Saya yang paling langsing merasa berkewajiban berlari mencari mobil favorit. Pilihan jatuh pada Veloz hitam. Pada body samping tertulis "Let's Show The World". Gagah bo!

Proses pilih-pilih mobil ini berlangsung cepat. Iya, kita nggak boleh lama-lama juga berhenti di lobi plaza.   Segera saya duduk di kursi depan. Menyusul kemudian mba Astri dan mba Lisa duduk di kursi tengah. "Muat kan mbak?" tanya saya. "Muaaaat dooong !" hahaha.

*peace mbak Astri*

Grand New Avanza
My Black Veloz

Tak lama menyusul mas Rosid bergabung dalam Veloz hitam. Kasihan deh, mas Rosid disuruh mba Astri duduk paling belakang. Untungnya space kursi penumpang Veloz ini cukup leluasa. Buktinya mas Rosid yang badannya "kekar" bisa duduk dengan nyaman di jok paling belakang.

Dan tantangan pun dimulai. Meninggalkan Plaza Semanggi kami menyusup dalam kemacetan ibu kota. Veloz hitam melaju anggun dengan frame kanan kiri gedung pencakar langit.

Hadir sebagai driver adalah mas Algi. Terbiasa duduk di depan, saya refleks saja memasangkan seatbelt demi keamanan. Saya ingatkan  juga mba Astri dan mba Lisa untuk memasang seatbelt. Rupanya kalau yang di kursi tengah, seatbeltnya ditarik dari atas. Jadi lebih nyaman, saat tidak digunakan sabuk tidak bergulung di kursi.

Kawasan Semanggi
Mas Algi, hero of the day
Space Veloz yang luas

Untuk pertama kalinya dalam sejarah hidup saya, macet kali ini tidak membuat kesal. Pasalnya, duo penulis yang duduk di kursi tengah terus ngobrolin soal buku dan penerbitan. Seru, sambil tertawa-tawa. Di tambah hadirnya mas Rosid, obrolan meluas soal blogger dan komunitas.  Sementara saya yang duduk di depan tekun memotret situasi jalan, sambil terbuai lagu-lagu asyik terdengar dari speaker mobil.  Sekalinya nimbrung saya bertanya, "Jadi, komunitas mana yang paling asyik buat diikuti?" Dan habis bertanya saya kembali tekun jeprat-jepret lagi. Jadi nggak dengar tadi apa jawabannya. Hehehe, hihihi...

Yang di belakang asyik ngomongin buku, penerbitan dan komunitas blogger. Yang di depan asyik memperhatikan jalan.

Mas Algi juga fokus ke jalan. Sesekali tangannya mengambil smartphone yang terhubung pada AUX audio system. Lalu menyetel LCD panel di dashboard. Ada banyak pilihan input pada audio system.  Oh, rupanya suara musik asyik yang dari tadi terdengar bersumber dari smartphone?  Di sini audio system berfungsi sebagai speaker smartphone. Enak lho, kualitas suaranya bagus, jernih dan ngebass.

Seatbelt tarik dari atas
Ngobrolnya nggak habis-habis
Aneka pilihan input pada LCD audio system.

Di meeting point  Rest Area km 10 kami berhenti sejenak untuk sholat. Tempat pakir padat banget. Maklum weekend belum berakhir. Tak lama kemudian kami lanjutkan perjalanan lagi. Perut kami sudah keroncongan menuntut haknya sehingga kami tak sabar untuk mencapai Pasar Ah Poong.

Mejeng di Rest Area km 10
Velgnya anggun elegan
Avanza biru

Tol Jagorawi arah Bogor masih padat. Di depan kami ada 2 Veloz putih beriringan. Dengan lincah zig-zag mencari celah di antara kepadatan kendaraan. Veloz ini sudah dilengkapianti-lock braking system (ABS), yaitu  sistem pengereman pada mobil agar tidak terjadi penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak.

Tak lama mas Algi pun menambah kecepatan menjadi 100km per jam. "Secepat ini jalannya nggak kerasa goyang ya," kata mba Astri. "Iya, suspensinya bagus berarti." jawab mba Lisa. "100 km perjam di tol emang nggak kerasa, tapi kalau dipakai di gang baru kerasa," celetukan saya ini berpotensi mendapatkan timpukan. Masa di gang mau ngebut? hahahaha

100 km per jam
Padatnya Tol Jagorawi
Antrian panjang terlihat begitu kami memasuki gerbang tol sentul selatan. Kawasan Sentul makin padat dengan adanya Pasar Ah Poong, RS Pertamina, beberapa Mal baru dan Jungleland. Sabar, sabar, kemacetan adalah tantangan masyarakat urban. Kalau pakai Veloz setidaknya bensin lebih irit kan?

Saya menyapukan lensa kamera ke sisi kiri. Tampak Veloz putih ikut mengantri diantara deretan Toyota putih lainnya. Anggunnya si Veloz putih ini, dipadu serasi dengan warna lampu belakang yang merah.   Mau? mau?

Antri memasuki Sentul
Terpikat si Veloz Putih

Rombongan tersesat sesaat ketika memasuki Sentul.Kawasan Sentul ditandai oleh arsitektur lansekap jalan yang rapi dan hijau.  Di bunderan depan Bellanova mall, seharusnya mobil belok ke kanan.  Tapi mas Algi malah lanjut ke arah Sentul City. "Loh, harusnya belok mas" kata saya. "Iya mbak, tapi itu rombongan yang di depan belum tau jalan jadi harus dikejar dulu untuk dikasih tau" Walah ! Rupanya di sini sebagian rombongan melaju kebablasan.

Lansekap bunderan Sentul
Lansekap jalan di Sentul
Lansekap di Sentul

Adegan selanjutnya adalah Veloz hitam mengejar Veloz putih ditengah kepadatan. Mas Algi lincah mengemudikan Veloz hitam untuk mencari celah. Setir Veloz ringan, gampang dibawa bermanuver. Target berjarak beberapa puluh meter terkejar juga. Setelah memberi kode pada Veloz lainnya, akhirnya Veloz kami memimpin di depan. Yeaaay, keren ih mas Algi dan Veloz!

Akhirnya tiba di depan Pasar Ah Poong. Tempat parkirnya ramai banget. Veloz hitam  berhasil parkir dengan manis. Untungnya nggak besar body-nya, jadi mudah dapat parkiran. Beginilah memang suasana tempat-tempat wisata di Bogor pada akhir pekan. Makanya nyali saya mudah ciut untuk mengunjunginya. Kalau bukan karena Toyota One Day Challenge, mungkin saya belum tentu akan ke sini.

Peserta menuju Ah Poong

Dan inilah Ah Poong !

Ah Poong adalah perpaduan foodcourt, taman bermain dan ecopark yang dilintasi sungai besar. Untuk mencapai foodcourt bisa melewati jembatan gantung yang bergoyang-goyang menantang. Saya nggak berani ah, saya pilih lewat jalan biasa yang tak kalah indahnya.

Dari Ecopark ini juga ada sky walk (jalan layang untuk pejalan kaki) yang terhubung ke kantor pemasaran Sentul City. Tempatnya asri dan rapi. Silakan menikmati foto-foto berikut ya.

Ecopark
Ecopark
Patung besar di Ecopark
Jembatan merah melintasi sungai
Sky Walk
Good Daddy with his children
Sky Walk & Masjid Andalusia
Ecopark

Di foodcourt kami dibagi kartu senilai Rp.150.000. Tantangan di sini adalah menghabiskan Rp.150.000 untuk membeli makanan. Hahaha, enggak kok, kalau tidak habis sisa nominalnya bisa diuangkan kok.

Saya membeli Es Puding Medan dan Mi Godog Jawa. Sudah itu saja. Selebihnya kenyang menyomot makanan dari piring mba Lisa dan mba Astri.

Kami duduk bertiga di bawah pohon perdu. Ecieee! Obrolan soal buku, penerbitan dan komunitas blogger kembali berlanjut. Saking asyiknya, tibalah waktu berkumpul kembali, jam 16.30 WIB. Sebelum meninggalkan Ah Poong kami foto-foto dulu.

Trio Veloz
Cafe di Ecopark
Foodcourt di Pasar Ah Poong
Tertantang pedasnya Mi Godog Jawa
Es Puding Medan
Ah Poong tampak sisi
Peserta Blogger
Foto-foto terus.
Mas Rosid in action

Tak lama kemudian langit menggelap, mendung berarak cepat. Saya yang biasa dengan cuaca Bogor sudah siap membawa payung. Tapi yang lain?

Jadi, segeralah kami menuju mobil.  Formasi pulang berbeda dengan saat berangkat. Saya masih dengan Veloz Hitam, hanya saja penumpang bertambah mba Dessy dan mas Didno.  Saya masih duduk di depan. Tiba-tiba terdengar pasenger alarm berbunyi. Rupanya dalam keterburuan saya lupa memasang seat belt. Segera saya pasang dan alarm berhenti.

Keluar wilayah Sentul hujan turun deras dan petir berkilatan. Mobil-mobil mulai melambat menjadi 20 km per jam. Satu-satunya yang bergerak cepat adalah wiper si Veloz hitam yang mengusap guyuran air yang deras. Kami menuju pintuBogor Outer Ring Road (BORR) untuk mengantar saya ke rumah.

" Hati-hati mas Algi, usahakan menjauhi pohon besar. Hujan badai gini rawan pohon tumbang," kata saya.

Benar saja, tak lama sebelah kiri jalan ada pohon patah, batangnya jatuh dan memenuhi separuh badan jalan. Alhamdulillah, Allah melindungi kami, lolos dari tertimpa pohon. Mobil pun antri melewati sisi kanan. Dalam gelapnya badai, hanya lampu dashboard dan lampu mobil di luar yang kelihatan. Dalam riuhnya hujan badai, tak ada lagi obrolan seputar buku, penerbitan dan komunitas blog. Semua terpana diam.

Hujan Badai
Keluar Sentul
Hening dalam hujan badai.

Keluar BORR kami bertemu dengan kemacetan kawasan Kedung Halang - Talang. Tak lama kemudian, tibalah di rumah saya. Saya keluar mobil dalam guyuran hujan deras. Di sinilah akhir perjalananan saya dengan Veloz hitam. Sedangkan teman-teman melanjutkan perjalanan ke arah Jakarta. Mereka berkumpul kembali di Rest Area km 21 dan beriringan ke menuju Jakarta.

Begitulah cerita To yota One Day Challenge yang mengesankan. Tiga kata yang menggambarkan hari itu yaitu seru, seru dan seru ! Hal-hal teknis tidak perlu saya bahas lagi ya. Kalau masih penasaran kepoin saja webnya Toyota.  Yang pasti, hari itu kami membuktikan bagaimana Avanza dan Veloz berpacu pada situasi macet dan hujan badai yang sebenarnya.

Tulisan ini menjadi Juara 3 lomba blog Toyota One Day Challenge 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar