Perempuan penikmat kopi itu adalah saya.
Secangkir kopi Kapal Api Spesial yang mengepulkan uap gurih dan harum bisa membuat saya merasakan tiba-tiba waktu melambat. Tubuh menjadi rileks, dan suasana yang semula riuh menjadi sunyi. Seolah saat itu hanya ada saya dan secangkir kopi yang terangkat mendekati indera penciuman. Sungguh sebuah moment yang mewah. Dan buat saya, hanya Kopi Kapal Api Spesial yang bisa menghadirkan kemewahan itu.
Batas toleransi minum kopi saya sudah cukup tinggi. Ya karena saya ingin selalu menikmati relaksasi bersama Kopi Kapal Api. Namun kesibukan harian akhirnya membentuk kebiasaan dengan sendirinya, sehingga 3 kali dalam sehari menjadi rutinitas saya minum kopi Kapal Api. Yaitu secangkir untuk membuka hari, secangkir saat rehat siang di kantor, dan malam hari sebelum tidur.
Kapal Api first. Saat bepergian pun, dari warung ke warung, yang pertama saya tanyakan adalah “Ada Kopi Kapal Api?” Menikmati suasana baru di tempat baru terasa lebih lengkap dengan secangkir Kopi Kapal Api. Seperti ibaratnya saya ingin menikmati momen terindah dengan orang tersayang, saya pun ingin menikmatinya bersama secangkir kopi, minuman kesayangan.
Beberapa foto di instagram saya menunjukkan banyak moment saya menikmati Kopi Kapal Api.
Pilihan kopi itu sangat personal. Saya tidak bisa mengatakan pilihan saya benar dan pilihan kamu salah. Tidak demikian. Terserah kamu suka kopi apa, saya hanya bisa menceritakan betapa nikmatnya kopi yang saya pilih sejak bertahun-tahun. Nyatanya selera saya tidak berubah setelah sekian tahun, membuktikan bahwa rasanya memang tidak tergantikan. Sejak kecil saya diperkenalkan kopi tubruk oleh Ayah, dan seiring waktu berkenalan dengan aneka jenis dan merk kopi, pilihan saya tertambat pada Kopi Kapal Api Spesial yang jelas lebih enak. Kopi Kapal Api Spesial menurut saya memiliki aroma gurih kopi yang khas. Rasanya pas, tidak terlalu asam dan tidak terlalu pahit. Tanpa gula sekalipun tidak akan membuat saya menjerit kepahitan.
Komposisi yang saya sukai adalah 2 banding 1. Yaitu dua sendok teh Kopi Kapal Api, ditambah satu sendok teh gula pasir. Buat saya itu adalah komposisi paling enak. Mungkin sebagian orang ada yang bilang pahit, sebagian lain bilang manis. Tergantung selera dan diet masing-masing. Tidak akan saya berdebat soal itu. Inilah cara saya menikmati kopi.
Saya punya cara menyeduh kopi panas yang nikmat. Kopi dan gula tadi saya tuang pada cangkir keramik, kemudian saya tuangkan air mendidih ¾ cangkir saja. Sehingga suspensi kopi yang dihasilkan kental, rasa kopi dapat dinikmati sempurna. Saya masih bisa merasakan sedikit manisnya gula, sembari menghemat asupan gula ke tubuh. Air untuk menyeduh harus mendidih, bukan air termos. Karena itu saya tidak mempunyai termos di rumah.
Saking fanatiknya pada Kopi Kapal Api Spesial, saya selalu membawanya saat bepergian. Walaupun Kopi Kapal Api mudah ditemukan di toko ataupun kios, ada kalanya saya tidak sempat membeli lagi, jadi lebih baik saya membawa minimal satu sachet dalam tas.
Jangan tuang dalam toples, simpan kopi bersama kemasan aslinya. Begitulah cara saya menyimpan Kopi Kapal Api agar aromanya tetap terjaga. Setelah kemasan digunting dan sebagian kopi digunakan, sisanya akan tetap saya simpan bersama kemasan aslinya. Cukup dilipat berulang kali hingga rapat, lalu dijepit dengan penjepit kertas, dan simpan kemasan kopi pada toples.
Minum kopi saat hamil, boleh kok.
Banyak wanita hamil yang ragu-ragu untuk minum kopi. Padahal sebelumnya sangat menyukai kopi. Saya salah satu di antara mereka yang sempat merasakan galau.
Wanita hamil cenderung memproduksi gas lebih banyak dalam lambungnya karena faktor hormonal. Kopi diketahui bersifat asam sehingga dikuatirkan akan meningkatkan keasaman dan produksi gas dalam lambung wanita hamil.
Di sisi lain, kenikmatan minum kopi membuat saya terus terbayang-bayang. Dari literasi yang saya baca, dan setelah konsultasi dengan dokter, minum kopi diperbolehkan dalam batas maksimal 2 cangkir per hari. Syarat lainnya, sebaiknya minum kopi saat perut telah terisi. Makan dulu sebelum ngopi, atau ngopi sambil makan biskuit.
Manajemen minum kopi.
Masih soal sakit maag yang menjadikan kopi sebagai kambing hitam, ini tidak sepenuhnya benar. Penyebab sakit maag adalah adalah pola makan tidak teratur dan stres yang membuat produksi asam lambung meningkat. Saya telah membuktikannya, minum kopi dengan pola makan teratur, biasanya ngopi sambil ngemil biskuit atau cookies, tidak membuat sakit lambung. Justru saat saya merasa stress karena pekerjaan, tidak minum kopipun asam lambung tetap meningkat. Jadi saya tidak menyalahkan kopi sebagai penyebab gangguan lambung. Menjaga pola makan dan tidak stress adalah cara saya agar tetap bisa menikmati kopi kesayangan.
Sebagai perempuan penikmat kopi, saya percaya ada proses yang membuat Kopi Kapal Api jelas lebih enak.
- Pemilihan Biji Kopi Berkualitas. Kopi Kapal Api menggunakan biji kopi Arabika dan Robusta terbaik dengan proses seleksi yang ketat yang mampu menghasilkan kopi dengan aroma yang harum dan rasa yang jelas lebih enak.
- Mix dan Roasting. Dari biji kopi terpilih, ada tahap mix and roasting (pencampuran dan pemanggangan). Ini merupakan tahapan formulasi yang menentukan karakter, aroma, dan cita rasa kopi. Biji kopi akan dimasukkan ke mesin khusus roasting, lalu disangrai pada suhu sekitar 200 derajat Celcius selama kurang lebih 15 menit. Tahap mix and roasting juga bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam biji kopi. Idealnya, semakin rendah kadar air dalam biji kopi, semakin kuat aroma dan cita rasa kopi yang dihasilkan.
- Grinding and Quality Control. Setelah dipanggang, biji kopi didinginkan dalam mesin khusus bersuhu 50 derajat Celcius. Setelah suhu pada biji kopi mulai menurun, baru biji kopi dimasukkan ke mesin penggiling dan diproses hingga halus. Proses ini dinamakan dengan grinding. Mesin grinder juga akan secara otomatis memisahkan hasil gilingan yang halus dan kasar. Gilingan yang kasar akan kembali diproses hingga benar-benar halus.
- Kemasan yang kedap udara. Biji kopi yang sudah halus akan langsung diambil dan diproses hingga tahap pengemasan. Pengemasan dilakukan dengan mesin dan terukur. Bahan pengemas kedap udara sehingga aroma kopi terjaga hingga waktu lama.
(sumber: http://waktunyakapalapi.com/)
Ada yang bilang minum kopi itu bikin melek dan sulit tidur. Buat saya, minum kopi itu adalah penyemangat. Tinggal pilih waktu yang tepat untuk minum kopi sehingga mampu membuat tubuh lebih bersemangat namun tidak mengganggu pola tidur.
Tidak perlu cerita hebat untuk menuliskan #KapaApiPunyaCerita , karena Kopi Kapal Api adalah cerita sehari-hariku. 1001 mengiringi momen minum kopi-ku.
Dia, Si Hitam yang kuseduh sebanyak 3 kali sehari, 5 kemasan per minggu, dan selalu tersedia dalam tas saat bepergian.
Aku menyebutnya minuman kesayangan. Yang selalu dinanti pertemuan dengannya. Yang tak tergantikan oleh jenis lainnya. Yang unik caraku menikmatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar