Bersyukurlah kalau di sekitar rumahmu ada kupu-kupu, kumbang, laba-laba, cacing, kadal, kodok, dan banyak binatang lainnya. Itu tandanya lingkungan rumah tersebut masih kaya keanekaragaman hayati.
Hilangnya keanekaragaman hayati (biodiversity) memunculkan hama baru.
Semasa kuliah Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, saya banyak belajar tentang korelasi antara serangga, hama, dan musuh alami. Tentang bagaimana suatu spesies serangga yang semula dalam jumlah populasi yang tidak mengganggu, tiba-tiba dalam satu masa populasinya meledak menjadi hama yang meresahkan para petani. Apakah penyebabnya?
Praktek pertanian monokultur (pembukaan lahan, pemakaian pupuk, penggunaan pestisida dll) telah mengusik keseimbangan alam yang semula adalah pertanaman polikultur. Akibatnya, dari sekian jenis spesies yang habitatnya terganggu, hanya sebagian yang bertahan hidup, dan sebagian lainnya punah.
Persoalnnya, spesies mana yang betahan dan spesies mana yang punah?
Pada umumnya, serangga pemakan daun lebih mampu bertahan hidup daripada serangga pemakan serangga lainnya (predator). Padahal sebenarnya kehadiran predator ini di alam sangat penting sebagai musuh alami yang mampu menyeimbangkan jumlah populasi suatu spesies serangga.
Jadi, ketika habitat terganggu, predator punah, maka spesies serangga pemakan daun akan meningkat jumlahnya dan berubah status menjadi hama. Demikianlah penjelasan singkat mengenai sebab musabab munculnya serangga hama.
Karena itu, menjaga keanekaragaman hayati sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam beserta isinya.
Koleksi tanaman: cemara, durian, jambu, kluwih, soka, dan banyak lagi |
Menjaga Keanekaragaman Hayati di Lingkungan Rumah.
Bicara keanekaragaman hayati, kita seringkali berpikir itu hanya ada di hutan. Mari kita luruskan bersama, bahwa keanekaragaman hayati di lingkungan perumahan juga penting untuk diperhatikan.
Pernahkah terpikir, meningkatnya populasi nyamuk di sekitar rumah karena hilangnya populasi katak. Begitupun meningkatnya populasi cicak akibat hilangnya kemampuan kucing untuk berburu. Dan hilangnya suara-suara burung karena ketiadaan pepohonan untuk tempat tinggal. Ya, memang sulit untuk dihindari, permukiman manusia sangat banyak mengubah keseimbangan alam.
Namun seyogyanya kita tidak putus asa, sekecil apapun lahan yang kita miliki di rumah, masih bisa dimanfaatkan untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati di bumi ini.
Inilah langkah-langkah kecil yang telah saya lakukan di rumah:
- Penghijauan dengan aneka jenis tumbuhan di lingkungan rumah. Pada sisa tanah yang kami miliki, saya gunakan untuk menanam berbagai jenis pohon, bunga dan tanaman hortikultura. Saya mengoleksi aneka jenis tumbuhan dan bibit tumbuhan. Setiap tumbuhan akan menjadi habitat yang spesifik bagi sekelompok fauna tertentu.
Pojok koleksi bibit |
Menanam jagung, cabai, ketapang kencana, sawo dll |
Calon Cabe-cabean |
Bayi Kangkung |
- Mengurangi penggunaan pestisida untuk tanaman dan obat nyamuk. Penggunaan pestisida berlebih tak hanya membunuh serangga sasaran namun juga akan membunuh musuh alaminya. Sebagai gantinya, saya memilih cara manual untuk menghilangkan hama (misalnya dengan memunguti ulat yang ada di daun).
- Menjaga kebersihan rumah dapat mengurangi penggunaan obat-obatan kimia seperti pengharum ruangan, ditergent, obat tikus, dan obat nyamuk yang limbahnya akan terbuang ke tanah dan aliran air. Hal ini untuk mempertahankan keanekaragaman tanah dan air di sekitar rumah.
- Memberi edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya keanekaragaman hayati untuk menjaga keseimbangan alam. Pada merekalah pelestarian lingkungan hidup akan dilanjutkan. Saya sering mengajak anak-anak ke museum serangga, museum purbakala, museum botani dan juga ke Kebun raya untuk merangsang rasa cintanya pada bumi.
Museum Serangga IPB |
Ini bukti bahwa rumah kami masih memiliki keanekaragaman hayati cukup bagus, terlihat dari spesies yang ditemukan di sekitar rumah.
Kumbang moncong dari tanaman jagung-ku, terbang nempel di korden. |
Kumbang Badak suka bertengger di daun (dan memakannya) |
Laba-laba yang anggun namun menebar perangkap |
Mr Lizard yang suka hinggap di bungaku. |
Titik-titik hitam itu adalah burung-burung yang hinggap di ranting cemara setiap pagi dan sore |
Tamu tamu kecil di teras rumah |
Kaki Seribu ini sering nyasar masuk rumah |
Keanekaragaman hayati telah banyak berkurang seiring tuanya usia Bumi, namun kita bisa mencegah dari kerusakan yang lebih berat lagi. Keanekaragaman hayati bisa dipulihkan melalui tangan-tangan geneeasi kini dan generasi mendatang.
Sebelum berpikir besar, bagaimana kalau kita mulai dari langkah kecil di rumah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar