Euforia Srikandi Blogger sepanjang bulan Maret membuat saya 'berdiam' cukup lama. Menjelang satu bulan berlalu baru saya bisa menuliskan apa dan bagaimana kegiatan Srikandi Blogger 2014.
Anda sudah pernah melihat video saya untuk final Srikandi Blogger ? Di situ ada Cinta, anak saya, sebagai narator. Rupanya, narasi Cinta cukup menarik perhatian. Adanya anak-anak dalam video itu mewakili diri saya bahwa saya sangat 'family minded'.
" Murtiyarini itu mamaku, dia seorang srikandi blogger. Mama suka menulis untuk media dan menang lomba. Kata Mama, inspirasinya adalah aku. Sekarang Mama menjadi inspirasi banyak orang. Aku ingin seperti Mama, berkarya, berbagi, menginspirasi" demikian narasi Cinta. Tentunya saya yang memilihkan kata-katanya hehehe...
Ya, anak-anak adalah inspirasi terbesar bagi saya. Saya aktif menulis sejak anak lahir. Topiknya nggak jauh-jauh dari mereka. Lebih luas lagi topiknya adalah keluarga. Ke sininya, saya menulis untuk mereka. Keluarga senang kalau saya menulis lantas ada 'efek samping' yang bermanfaat bagi mereka. Misalnya, rekreasi dari menulis, diundang ke sebuah acara dari menulis, atau ke acara Srikandi Blogger ini dari menulis juga. Cinta terutama yang paling menikmati. Mulai dari persiapan kostum, bikin video, melihat saya didandani, jalan-jalan keliling museum, dan detik demi detik acara, Cinta menikmati itu. Saya melihat keinginannya untuk "capture the instant".
Inspirasi bisa datang darimana saja. Bahkan dari hal-hal yang tidak kita sukai. Inspirasi yang kita sukai membuat saya ingin mengikutinya. Sebaliknya, inspirasi dari hal yang tidak disukai membuat saya berpikir bagaimana menghindari hal tersebut.
Ada banyak sekali inspirasi dalam Kumpulan Emak Blogger. Berapa yang saya sebutkan disini hanya sebagian kecil diantaranya.
Saya terinspirasi dari kelembutan mak Ida Nur Laila. Senyumnya adem, suaranya enak, dan ngemong. Beneran, suwer :)
Saya terinspirasi dari mak Fadlun Arifin, yang orang baiiik dan ramaaaah banget ke semua orang. Setiap orang diajakin foto berdua. Mak Fadlun ini selalu ceria dan membuat siapapun yang melihatnya jadi ikut ceria. Pengen bisa sepertimu mak, pengen bisa selalu tersenyum.
Saya terinspirasi dari mak Mira Sahid, yang aktif, tampilannya modis, luwes, dan supel. Aduh, malu ingat diri sendiri yang suka grogi kalau ketemu orang *jujur*
Saya terinspirasi dari mak Mia yang nama blognya Kacamata Mia. Blognya ditulis dalam bahasa Inggris, buat saya itu keren banget. Jadi terinspirasi, tahun ini pengen intensif kursus bahasa Inggris. Masa kalah sama anak saya yang masih SD.
Saya terinspirasi dari teman yang berani berpendapat dan bersilat jari di dunia maya. Status panjangnya cetar membahana dan dia telaten banget berbalas pantun (hihihi, balas komentar maksudnya). Jadi malu, saya nggak berani karena kurang isi. Harus banyak baca dan menimba ilmu lagi nih.
Satu yang saya catat, "Beda pendapat di Indonesia seringkali berakhir dengan debat dan gontok-gontokan. Karakter kita masih belum terbiasa bertukar pendapat. Padahal di luar negeri (lupa negeri mana, Eropa/Amrik sepertinya) beda pendapat itu biasa dan tidak mudah terpancing emosi. I do learn about that (bener nggak nih englishku? Hihihi)
Soal beda pendapat ini ada kejadian "seru" yang saya lihat dibalik layar gladi resik Srikandi Blogger. Waktu itu mak Haya selaku ketua panitia menyodorkan angklung kepada mak board untuk latihan membuka acara. Rupanya mak Indah Sibarani nggak setuju, pengennya pakai gong seperti tahun sebelumnya. Sempat terjadi perdebatan. Saya yang kebetulan di sekitar situ melongo saja. Tak lama mak Mira meredakan suasana dengan latihan memegang angklung dengan gaya yang cantik. Entah apa yang terjadi kemudian, yang saya tahu esoknya kesemua makboard memegang angklung di depan. Perdebatan angklung -gong sudah terlupakan. Salut dengan cara para emak itu berdamai kembali. Itu baru soal alat musik, apalagi pas penentuan Srikandi ya mak? Pasti lebih seru lagi debatnya, hehehe...Tapi tetep bisa kembali berdamai. Salut mak!
Saya terinspirasi pada rasa kebersamaan dan partisipasi para emak version dalam acara Srikandi Blogger. Mereka bersedia datang dari berbagai kota menuju Jakarta, tanpa imbalan apapun, selain demi bisa kopi darat. Acara Srikandi Blogger benar-benar menjadi acara kita dengan kehadiran para emak model ini, dari emak, oleh emak dan untuk emak.
Saya terinspirasi dari para emak yang rajin mengikuti give away yang diadakan sesama blogger. Banyak nama, diantaranya mak Myra Annastasia, Mugniar, Lusi Trisnawati, Muna Sungkar, dll. Bukan soal hadiah, tapi soal solidaritas. Maafkan saya yang jarang ikut give away, bukan karena hadiah juga, tapi karena keterbatasan waktu dan tenaga. Semoga bisa lebih sering ikut Give Away di waktu mendatang.
Ketika saya turun panggung, seorang emak meminta foto bersama. Maaf, saya lupa namanya walaupun sudah berteman di facebook. Bukan sombong, melainkan faktor U. Sang emak mengaku suka dengan blog saya. Ya Allah, tersanjung bangeeeet. Terimakasih ya mak. Ini dia foto si emak itu, siapa ya namanya? Walau lupa nama, tapi wajahmu kuingat mak :)
Maaf, maaf, maaf, tak bisa saya sebutkan satu persatu. Keramahan dan kehangatan para emak blogger adalah inspirasi terindah yang bisa saya petik.
Terimakasih, terimakasih, terimakasih tak terhingga atas gelar yang tersemat pada saya sebagai Srikandi Blogger Inspiratif 2014. Jika ditanya, apa yang menginspirasi dari saya, tak satu kata pun bisa saya tahu jawabnya. Setiap sahabat mungkin memetik inspirasi yang berbeda.
Tapi jika di tanya siapa yang menginspirasi saya, jawabnya adalah anda-anda semua.
Foto dari koleksi pribadi, Maria Citinjak, Indah Nuria Savitri, Anita Handayani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar