Sabtu, 29 Agustus 2020

[Srikandi Blogger 2014] Mewujudkan Satu dalam Karya, Satu dalam Cinta

Terhitung pada tahun 2011, jumlah blogger Indonesia sebanyak five.270.658 (i)

dan dari jumlah itu hanya sepertiganya blogger perempuan (ii).

Umumnya, perempuan merasa gagap teknologi, menganggap menulis konten harus sesuatu yang ?Berat?, dan kurangnya kesempatannya untuk menggunakan machine karena berbagai kesibukan.

Kabar baiknya, 33% dari overall blogger perempuan telah dikaruniai anak (iii).

Tuh kan, walaupun repot dengan urusan keluarga, ternyata emak-emak tetap gigih untuk bisa nge-weblog. Hebat kan?

Saya melihat sinergisme antara manfaat weblog dengan potensi perempuan. Blog bermanfaat sangat besar bagi peradaban manusia era sekarang dan mendatang. Di sisi lain, potensi perempuan sangat besar. Daya pikir, ide dan kreatifitasnya tidak kalah dari pria. Perempuan punya kekuatan dalam kelembutannya, manajemen waktu, ketekunan dan ekstra kesabaran, serta mempunyai kepekaan tinggi akan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Maka sudah sangat tepat apabila perempuan memilih weblog sebagai sarana juangnya di era digital ini.

Melalui tulisan ini, saya ingin menyemangati para perempuan untuk lebih ?Percaya diri? Ngeblog.

“Malas ah berurusan dengan template, gadget/widget, link, banner, html dan perangkat blog lainnya.” Cukup sering saya mendengar keluhan yang intinya kira-kira seperti itu.

Sssst, jangan dikira weblog saya ini serumit yang dikira. Saya pake template easy dan heritage yang disediakan blogspot. Tinggal tambah foto header, pasang machine sesuai keinginan di aspect bar kanan, perbanyak posting. Dan taraaa! Jadilah weblog saya yang cukup cantik ini.

Terlepas dari kemampuan teknis dan desain weblog yang pas-pasan, saya beranikan diri untuk menyemangati teman-teman disekitar saya untuk membuat weblog.

Tenang saja, soal educational weblog sudah banyak beredar di google.Com . Tinggal ketik di kotak pencarian tentang kesulitan yang ditemui, hampir selalu ada jawabanya kok. Menurut saya kendala pertama adalah keengganan untuk memulai dan mencari tahu. Nah, ini biasanya menjadi virus pada semua kegiatan ya, malas memulai. Padahal, percaya deh, sekalinya kita mencoba membuat satu postingan, seterusnya akan ketagihan.

Nah, setelah bisa nge-weblog, jangan lupa percentage (berbagi) hyperlink.

“Ah, tapi kan kamu jago lomba dan sering dimuat di media, tulisanmu bagus, blognya bagus buat di-share. ” Banyak yang bilang begitu.

Hm, terimakasih pujiannya. :)

Soal lomba dan tulisan di media itu hanya soal keunikan weblog saja. Kebetulan memang saya membuat blog tujuannya untuk rekam jejak karya. Tetapi, bukan berarti semua weblog harus seperti weblog saya. Sejujurnya, di balik pujian, juga ada celaan. Semua berperan dalam proses pendewasaan. Tapi saya tetap melangkah dan berkarya seperti inilah jati diri saya.

Sekali lagi, hanya soal karakteristik weblog. Percaya diri adalah kuncinya. Tulisan kita, resep kita, foto kita, curhat kita, catatan academic kita, adalah rekam karya kita. Minimal bermanfaat untuk diri sendiri, dan bonusnya, tanpa kita selalu tahu, blog kita bisa jadi sangat bermanfaat untuk orang lain.

Kenapa harus minder, kalau kita bisa saling menghargai.

Kenapa harus takut, kalau kita bisa saling membantu, belajar bersama-sama.

Dulu saya membuat weblog untuk dibaca-baca sendiri. Sampai saya kenal Kumpulan Emak-emak Blogger (KEB) pada tahun 2012. Dalam KEB saya merasa leluasa untuk berbagi weblog, karena semua anggotanya perempuan, sangat sesuai dengan ranah tulisan saya.

Dan di sinilah sekarang saya berada, menjadi satu dari 10 Finalis Srikandi Blogger 2014.

Seperti kita tahu, Srikandi adalah seorang perempuan tokoh pewayangan yang dikenal sebagai pejuang tangguh, cerdas, dan cermat membidikkan anak panah. Jadi, Srikandi Blogger menurut saya adalah seorang blogger perempuan yang mempunyai semangat juang, cerdas, berkarakter kuat, dan berpengetahuan luas. Srikandi blogger juga harus mampu menjadikan blognya sebagai anak panah yang dilepaskan dari kejauhan dan tepat mengenai sasaran. Itu adalah perumpamaan, bahwa keberhasilan pesan yang saya tulis terukur oleh seberapa luas menjangkau pembaca dan seberapa kuat bisa menularkan semangat nge-blog.

Saya mengikuti tahapan demi tahapan seleksi Srikandi Blogger 2014 DENGAN KESADARAN, tanpa paksaan, tanpa keraguan.

Seandainya saya terpilih menjadi Srikandi Blogger, beberapa hal yang akan saya lakukan terkait gelar ini adalah :

  1. Menjalankan peran sebagai Srikandi Blogger 2014 dengan mendukung aktif visi, misi dan kegiatan KEB baik on line maupun off line, dengan tetap menyelaraskan pada kegiatan saya dalam keluarga dan institusi tempat bekerja saat ini.
  2. Bersama KEB, menyebarkan semangat dan memotivasi lebih banyak orang (perempuan) agar aktif ngeblog karena “Nge-blog itu mudah, siapapun boleh nge-blog.”
  3. Mengkampanyekan tagline Srikandi Blogger: satu dalam karya, satu dalam cinta. Berkarya lewat blog sesuai kemampuan dan keinginan masing-masing, meningkatkan percaya diri dan menghargai satu sama lain dalam keragaman karya.
  4. Konsisten menulis konten positif, karena sadar sebagai Srikandi Blogger akan menjadi sorotan, inspirasi dan (mungkin) panutan bagi blogger lain. Saya tetap bisa aktif berpendapat dengan tetap menghargai pilihan orang. Kita tidak bisa memaksa orang lain melakukan seperti yang kita lakukan, cara terbaik adalah dengan melakukannya sendiri. Bukan maksud jaim (jaga image) loh, melainkan sebuah usaha menjadi diri yang lebih baik.
  5. Tetap aktif nge-blog dan berkarya sesuai minat saat ini (menulis untuk media dan lomba), dan mengembangkan potensi sesuai perkembangan minat saya berikutnya. Terbukti, dengan mengusung blog seperti apa adanya diri saya, menonjolkan keunikan dan kelebihan blog, akhirnya mengantarkan saya pada tahap ini sekarang.

Dalam pelaksanaannya, saya membutuhkan dukungan dari KEB. Karena saya juga tidak luput dari keterbatasan.

Saya menyadari kelebihan dan kekurangan blog saya. Kedepannya akan saya perbaiki. Kadang kala datang kritik, dan komentar yang tak urung membuat hati ini ciut. Di balik itu, saya mendapatkan banyak dukungan. Ketika ada yang menyampaikan “tulisanmu inspiratif”, “thanks for sharing”, “ijin share ya” atau “ijin dimuat untuk bulletin”, maka saya pun kembali bersemangat.

Ah, mungkin terkesan sedemikian semangat. Atau emosional?

Tetap dengan segala kerendahan hati, saya adalah emak blogger yang membaur bersama sekian ribu emak-emak blogger yang lain. Siapapun yang nantinya akan mendapatkan mahkota Srikandi Blogger, saya akan mendukung sepenuhnya. Saya terbiasa berkompetisi dengan semangat, dan tak perlu menunggu lama untuk bisa legowo menerima hasil akhirnya.

Spirit Srikandi Blogger akan tetap dihati.

Srikandi Blogger

Sumberdata :

*) salingsilang.Com Juli 2011 dalam http://giewahyudi.Com/media-sosial-indonesia-dalam-statistik/

**) http://asmarie.Blogdetik.Com/2011/eleven/07/3-1-perbandingan-blogger-wanita-dan-pria-di-bloggernusantara/***) okezone.Com dalam http://sumber-informasikita.Blogspot.Com/2009/09/jumlah-blogger-wanita.Html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar