Ketika kebutuhan masa kini harus berbagi dengan kebutuhan masa depan, di situlah menabung menjadi hal penting. Tambah penting ketika sang buah hati lahir. Mulailah saya menghitung bulan hingga kelak dia harus menempuh jenjang demi jenjang sekolah. Artinya apa? Semakin dini dana dipersiapkan, semakin besar tabungan. Insya Allah biaya pendidikannya semakin terjamin.
Maka saya memulai dengan BNI Tapenas.
Kira-kira sejak 6 tahun lalu saya membuka rekening BNI Tabungan Perencanaan Masa Depan (Tapenas). BNI Tapenas ini adalah tabungan berjangka, di mana tempo pencairannya bisa disesuaikan dengan perencanaan kita. Misal untuk pendidikan anak, bisa ketika menjelang masuk SMP, SMA atau Perguruan tinggi.
BNI tapenas ini bisa diisi sewaktu-waktu selain debit rutin dari rekening induk. Bisa juga diambil sewaktu-waktu dibutuhkan, dengan catatan hanya sekali mengambil alias tutup rekening. Jika mau menabung lagi, ya tinggal buka rekening BNI tapenas lagi.
Kenapa saya memilih BNI Tapenas ? Alasan sederhana saja, karena gaji saya sebagai PNS di IPB ditransfer ke BNI, jadi paling gampang kalau tapenas didebit langsung dari tabungan pegawai. Tidak bakal ada cerita nunggak setoran selama saya masih PNS dan mendapatkan pensiun. Lebih yakin lagi karena BNI adalah bank nasional yang telah terbukti terpercaya dan mantap dalam sepanjang sejarah perbankan yang saya ketahui. Sekarang usia BNi sudah 69 tahun ! Dengan jalinan kerjasama di berbagai instansi negeri dan swasta, BNI membuktikan tingkat kepercayaan publik padanya sangat tinggi.
Saya memulai membuka rekening BNI Tapenas dari setoran Rp.100.000 per bulan. Kalau sekarang mungkin setoran minimal per bulannya sudah naik. Saat itu saya buat dua sekaligus untuk si kakak dan si adik.
Ya, karena dulu mampunya baru segitu. Tapi tekat saya, seiring kenaikan gaji, setoran bulanan akan saya tambah. Saat itu saya pilih untuk tempo hingga jenjang SMA. Kenapa SMA? karena minimal anak-anak harus bisa sekolah SMA. Tabungan untuk Perguruan Tinggi segera saya buatkan begitu ada keleluasaan.
Jalan setahun menabung, eh ada keperluan mendesak lainnya. BNI Tapenas jadi talangan sementara. Saya cairkan kedua BNI Tapenas anak, dengan catatan, saya membuka BNI Tapenas baru untuk tempo yang sama. Bedanya, nominalnya saya naikkan 5 kali lipat, Rp. 500.000 per bulan. Selain untuk mengganti tabungan setahun yang sudah terpakai, juga untuk meningkatkan saldo tabungan kelak waktunya digunakan.
Itulah enaknya menabung BNI Tapenas, ketika kita mencairkan kapan saja, nilai tabungan kita tidak berkurang dari yang pernah kita tabung. Ini yang membedakan dengan asuransi dimana manfaat baru diperoleh setelah berinvestasi sekian tahun tertentu.
Alhamdulillah hingga kini BNI Tapenas kedua anak saya masih "aman". Semoga tidak ada keperluan mendesak seperti cerita sebelumnya. Semoga bermafaat dan menjadi bekal anak-anak sekolah saat tiba waktunya.
BNI Taplus Anak dalam cerita kami.
Menjelang masuk Sekolah Dasar, anak pertama saya meminta dibuatkan tabungan pribadi. Hm, tampaknya si kakak sudah mulai memahami arti menabung di financial institution. Akhirnya saya buatkan BNI Taplus anak.
BNI Taplus anak ini sekaligus menjadi "tandon" keluarga di saat "paceklik". Jadi gini, saya dan suami biasa mengisi BNI Taplus Anak milik si kakak. Saat akhir bulan uang habis dan menunggu gajian, kami suka meminjam tabungan si kakak. Saat gajian, tabungan kami isi lagi sejumlah lebih besar, sekaligus untuk jatah uang saku kakak.
Pencairan via atm maksimal Rp. 500.000 in keeping with hari, sangat bijak untuk penggunaan anak-anak. Sekaligus bijak untuk berhemat. Toh kalau mau mencairkan nominal lebih besar bisa through teller.
Namanya tabungan anak, masih dalam kontrol orangtua. Saya sebagai penandatangannya, bisa mendapatkan record penggunaan via sms notifikasi.
Saya mengajarkan cara aman bertransaksi perbankan. Misalnya dengan menjaga kerahasiaan PIN dan menjaga informasi data rekening. Ketika mengambil uang di atm pun, saya menghormati privasinya. Di sini anak merasa bangga diberi tanggung jawab.Dengan memiliki tabungan taplus anak, si kakak jadi semangat meningkatkan nominal saldo tabungannya ketimbang belanja ini itu. Nyatanya pas lebaran kemaren, THR yang didapatkan si kakak disisihkan untuk ditabung.
BNI ada diantara keluarga kami. Kalau diceritakan bisa sangat panjang, tepatnya sejak 1996 saat saya mulai kuliah di IPB. Hingga kini saya bekerja dan punya anak, BNI menjadi pilihan saya. Dan BNI jugalah yang saya pilihkan untuk masa depan anak-anak saya. BNI Tapenas untuk jangka panjang, dan BNI Taplus Anak untuk sekarang dan nanti.
Demikian cerita sederhana dan hangat dari kami, Keluarga BNI :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar