Rabu, 24 Juni 2020

Internet Aman untuk Perempuan dan Anak [Sebuah Diskusi KPPPA dan Blogger]

Coba seek di youtube dengan kata kunci "Predator Online" , "Predator Social Media" maka akan terlihat banyak video bagaimana predator anak beraksi melalui media net. Syereeem.

PR bagi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) adalah upaya melindungi perempuan dan anak dari dampak dampak negatif internet. Sebagaimana banyak diberitakan bahwa akhir- akhir ini kejahatan terhadap perempuan dan anak melalui media net meningkat. Penyebab utamanya adalah karena rendahnya pengetahuan dan ketrampilan di bidang TIK.

Pak Indriyatno Bayumurti dari KPPA menunjukkan video dari youtube tentang riset yang menunjukkan betapa mudahnya anak-anak percaya pada kenalan di sosial media dan terperangkap.  Ironinya, para orangtua mereka tidak percaya kalau anaknya melakukan hal itu, orangtua percaya pada sikap manis anak di rumah.

Namun kita juga tidak perlu takut berlebihan. Bagaimanapun perkembangan TIK yang ditandai adanya internet telah membawa kita pada era baru, era digital. Manfaat internet telah kita rasakan sebagai komoditi dan kekuatan bagi yang mengusainya  Internet membuat seseorang mampu mengelola informasi, menangkap peluang, berbisnis, menyelesaikan pekerjaan dan lain sebagainya. Teknologi Informasi telah memberikan manfaat pada berbagai aspek kehidupan.

Kejahatan internet berkembang sesudahnya. Sasaran paling banyak adalah perempuan dan anak, karena mereka adalah golongan yang paling rendah tingkat pemahaman terhadap internet. Kasus-kasus kejahatan baru yang berkembang dan beritanya sampai ke masyarakat tanpa pemahaman yang memadai akan menjadi kepanikan semata. Perlu adanya edukasi agar net tidak ditakuti.

Dalam upaya meningkatkan pemahaman pada net aman, KPPPA tengah menyiapkan Pedoman Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Bagi Perempuan. Saat ini masih dalam bentuk draft yang butuh masukan untuk penyempurnaan isinya. Untuk itulah saya dan para blogger diundang dalam diskusi 2 hari di Hotel Salak Bogor, tanggal 7-eight Desember 2015 lalu. Saya dan belasan blogger lain diundang oleh mba Ani Berta, blogger yang sebelumnya telah bekerjasama dengan KPPA.

Acara berlangsung efektif. Kami diminta mencermati draft Pedoman TIK tersebut. Pedoman ini mencakup pengenalan internet, manfaat internet, cara berinternet aman hingga pembuatan blog. Kompetensi yang diharapkan antara lain kompetensi dasar berinternet, kompetensi  TIK dalam rumah tangga, kompetensi TIK dalam ekonomi, dan kompetensi TIK dalam sosial.

Mba Ari dari Kominfo mengemas masukannya dalam presentasi. Beliau menyoroti bahwa sebaiknya yang dikenalkan pada anak adalah memilih web aman terpercaya dan bukan sosial media.

Banyak masukan dari blogger pada draft ini. Selaku pengguna net dengan intensitas tinggi, blogger sangat tepat untuk dimintai pendapat dan berdiskusi.

Mbak Haya Aliya Zaki mengusulkan perlunya pedoman mengambil records yang bersumber dari tulisan/foto orang lain dengan memperhatikan Hak Kekayaan Intelektual. Tujuannya agar anak-anak tahu bawa copy paste gambar/tulisan tanpa ijin itu tidak diperkenankan.

Mengingat kultur perempuan di Indonesia banyak yang aktif di pengajian / majelis taklim, agar pemahaman net aman ini disisipkan dalam kegiatan tersebut, dimana pengaruh ustad/ustadzah sangat besar. Ide ini disampaikan oleh mba Nefertite Fatriyanti.

Mba Dessy Yusnita Ristianto pun menceritakan pengamatannya pada anak-anak yang banyak bergadget ria dan kemudian menderita silinder atau rabun mata. Jadi usulnya, perlu ditambahkan pedoman bergadget secara sehat.

Saya tak mau ketinggalan, mengusulkan adanya pendekatan psikologis dalam  cara penyampaian yang bersahabat pada anak sehigga antara orangtua dan anak tidak terjadi "perang" terus soal pelarangan gadget dan internet. Memang sudah ada fitur parental control, tapi petunjuk teknis saja tidak cukup, orangtua perlu belajar cara mendekati anak.

Acara diskusi 2 hari ini berkesan buat saya karena menambah banyak wawasan baru. Semoga pedomannya cepat jadi dan segera bisa diakses semua kalangan.

Internet adalah sahabat kita, asalkan tahu cara aman penggunaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar