Selasa, 02 Juni 2020

Bekerja dengan Tersenyum

Tulisan ini saya dedikasikan untuk rekan-rekan kantor yang berhasil membuat saya bisa tersenyum di antara pekerjaan yang bertumpuk.

***

Sebagai abdi negara, kami bertugas melayani klien dengan senyum. Dalam lingkungan pendidikan tinggi, klien kami adalah mahasiswa dan sesama rekan kerja itu sendiri. Pasalnya, urusan administrasi dan manajemen perguruan tinggi cukup rumit dan melibatkan banyak bidang, jadi selain mahasiswa, kami juga harus saling melayani sesama civitas akademika lintas unit maupun profesi.

Pekerjaan yang banyak tentu melelahkan. Ditambah lagi deadline yang serba mendadak dan mendesak. Mau tak mau tugas harus diselesaikan. Satu mata rantai tugas tidak beres akan berimbas pada rantai pekerjaan lainnya. Dalam situasi penuh stres, saya beruntung berada di lingkungan kerja yang menjunjung semangat kekeluargaan dan keakraban. Rekan-rekan kerja saya adalah sosok-sosok yang sukses membuat saya tersenyum. Mereka terdiri dari cleaning servis, petugas keamanan, petugas ruangan, staf administrasi dan para dosen pengajar yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu. Kami tergabung dalam keluarga Departemen Proteksi Tanaman, IPB.

Bekerja dengan senyum itu perlu, karena :

  1. Kita tidak tahu siapa saja yang sewaktu-waktu ditemui dan melihat kita, baik dekat maupun jauh. Para atasan sering mengawasi karyawannya saat mereka lengah. Nah loh! Sering tersenyum menampilkan aura positif seorang karyawan, dan mungkin akan mendapatkan nilai tambah di mata atasan. Terimakasih kepada rekan-rekan satu ruangan yang selalu menyapa pagi saya dengan tersenyum dan mengingatkan saya untuk selalu tersenyum.
  2. Siapapun tampaknya membenci hari Senin. Setelah akhir pekan yang justru sibuk dengan hobi, saya seringkali merasa ingin menambah hari untuk libur. Tapi apalah daya, hari senin tetap harus kerja, sehingga hari senin yang tak bersalah itu sering menjadi sasaran kebencian. Tapi, tidak ada gunanya juga jika saya terus cemberut sepanjang senin. Selain saya semakin kesal, orang lain yang melihatnya juga akan kesal. Di saat seperti itu, bertegur sapa dengan rekan kerja sambil memulai canda mampu merekahkan senyum yang terpendam. Bermula dari senyum, kemudian otot dan otak mulai bergerak mengingat kembali kelanjutkan pekerjaan yang tertunda minggu lalu.
  3. Dalam jejaring urusan yang rumit lintas unit, banyaknya urusan baru, dan klien-klien baru yang harus saya temui, senyum mampu meringankan kerja otak dan membuat saya bisa mengurai satu persatu pekerjaan. Saya bersyukur dikelilingi rekan kerja yang mau berbagi kesulitan, dan disela kerja masih bisa membuat saya tertawa dan tersenyum.
  4. Sebagai atasan seharusnya tahu bagaimana stres yang dialami oleh anggota tim. Atasan yang bijak akan menyediakan telinga untuk mendengar keluhan dan senyum untuk mendinginkan suasana. Karyawan yang banyak menyimpan keluhan tanpa tahu solusinya tidak akan menjadi produktif karena terlalu kuatir dimarahi atasan. Karena itu, atasan yang murah senyum akan menciptakan suasana kerja yang kondusif dan karyawan semakin produktif. Saya berterimakasih kepada atasan saya yang murah senyum dan suka mencairkan suasana di saat rapat.

Tentunya, hanya senyum tulus yang mampu memberikan efek positif.

Senyum palsu hanya akan melelahkan diri sendiri. Namun senyum bisa dibangkitkan jika kita bisa melonggarkan sedikit saja ambang kesempurnaan yang kita harapkan. Maafkan kesalahan dan perbaiki untuk waktu berikutnya. Saya banyak belajar dari para senior yang mampu menumbuhkan kesabaran dalam hati.

Seringkali saya dihadapkan dalam situasi mengesalkan, namun butuh segera tersenyum untuk urusan berikutnya. Di sini saya butuh time out sejenak. Berpindah ruangan, bergerak sedikit dan menarik napas panjang, lalu menarik sudut bibir dan tersenyum untuk menghadapi klien berikutnya.

Para Psikolog menyatakan bahwa tersenyum dapat mengangkat suasana hati lebih baik. Korteks kiri otak kita adalah bagian yang memicu kebahagiaan dan dengan tersenyum, jadi kita bisa merangsangnya sehingga mampu melepaskan hormon endorfin, yang lebih dikenal sebagai hormon bahagia yang menenangkan. Banyak ahli kesehatan merekomendasikan teknik ini untuk mengurangi kecemasan dan menjaga hipertensi. Tersenyum pada umumnya dapat meningkatkan kesehatan dan membuat kita terlihat dan merasa lebih muda, juga dapat menjadi alat terbaik Anda di tempat kerja.

Kami menghadirkan senyum dengan cara sederhana, antara lain :

  1. Saling menyapa di pagi hari atau saat berjumpa. Sapaan ringan, apapun masalah yang terjadi sebelumnya, mampu mengingatkan bahwa kita adalah keluarga.
  2. Saling membantu dalam pekerjaan sehingga pekerjaan lebih ringan dan selesai tepat waktu.
  3. Saling memberi solusi dalam menghadapi masalah, bukan saling menyalahkan.
  4. Makan siang bersama. Kami sering bertukar bekal atau memasak bersama di pantry kantor. Sesekali kami mencoba cara makan yang tak biasa dan seru untuk menyegarkan hati.
  5. Olahraga dan kerja bakti di hari Jumat. Program ini diterapkan di berbagai instansi termasuk kantor kami. Hasilnya cukup nyata, karyawan lebih sehat dan banyak tersenyum.
  6. Rehat sore dengan kopi atau teh. Di saat itu kami mengobrol apa saja selama sekitar 15 menit. Berbagi cerita dan saling mendengarkan minimal mampu meringankan separo beban persoalan, bahkan saat belum ada solusinya sekalipun. Plong !

Menjaga kesehatan bibir dan mulut penting agar bisa tersenyum.

Jika suasana hati telah baik dan pekerjaan beres, tapi bibir terkena sariawan, apakah masih bisa tersenyum?

Jujur, saya sih enggak bisa tersenyum lagi kalau sedang sariawan.

Makan tak enak, bicara tak enak, mulut menutup terlalu lama juga tak enak. Serba salah.

Di kantor, kalau salah satu kena sariawan pasti berimbas ke yang lainnya. Satu orang tidak tersenyum, yang lainnya baper (bawa perasaan).

Diam saja dikira marah. Tidak mau senyum dikira sombong. Mau ditraktir makan tidak mau.

Lantas mesti bagaimana dong? Padahal setengah mati yang sedang sariawan menahan sakit.

Untuk mengobati sariawan yang berdampak besar ini, kami sediakan Aloclair plus di P3K Kantor. Untuk di kantor sih kami punya yang gel.

Sudah tau Aloclair Plus? Itu lho obat sariawan.

Aloclair Plus mengandung komposisi Aloe Vera, Sodium Hyaluronate, Glycyrhettinic Acid, dan Polyvinylpyrrolidone (PVP). Cara kerja Aloclair plus adalah dengan membentuk selaput pelindung / lengketan pada lesi (luka sariawan) dan memberikan efek analgesik (penghilang rasa sakit), antiseptik (pembunuh kuman), antiinflamasi (pengurangan radang) serta wound healing (penyembuhan luka). Aloclair Plus nyaman dan tidak perih saat digunakan.

Ada 3 jenis Aloclair Plus yaitu :

  • Aloclair® PLUS Gel, dengan ukuran 8 ml,
  • Aloclair® PLUS spray, berukuran 15 ml dalam botol kecil dan ringan, dan
  • Aloclair® PLUS Mouthwash, berukuran 60 ml dan 120 ml

Demikianlah tentang mereka dan hal apa yang dilakukan sehingga membuat saya tersenyum dan bertahan dari stress kerja. Terimakasih rekan-rekan, semoga kita tambah kompak. Can't Smile Without You , Friends!

I love those who can smile in trouble, who can gather strength from distress, and grow brave by reflection. 'Tis the business of little minds to shrink, but they whose heart is firm, and whose conscience approves their conduct, will pursue their principles unto death.

(Leonardo Da Vinci)

Kurang lebih artinya begini (Silakan dikoreksi jika salah) : Saya menyukai orang yang bisa tersenyum dalam kesulitan, yang dapat mengumpulkan kekuatan dari marabahaya, dan tumbuh berani karena refleksi diri. Walaupun pikiran mulai sempit, tetapi mereka yang hatinya tegas dan berperilaku sesuai hati nurani akan menjaga prinsip-prinsip yang diyakini sampai mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar